SEJARAH

RIWAYAT SINGKAT SLB- MANDARA KOTA KENDARI
Falsafah Negara kita adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa anak Penyandang Cacat mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yaitu dapat melangsungkan perkembangan hidupnya dengan wajar dan dapat hidup layak di tengah-tengah masyarakat serta memperoleh pendidikan serta pengajaran di Sekolah Luar Biasa.
SLB- MANDARA Kendari, Kata Mandara berasal dari bahasa Asli Tolaki yang artinya Pintar/Pandai berdiri sejak tahun 1990 adalah satu-satunya Sekolah Luar Biasa yang berada di Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tenggara tepatnya Kota Kendari menyelenggarakan  pendidikan tingkat Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) adalah Sekolah Untuk Anak-Anak Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, dan Tunadaksa.
Dalam perjalanannya, SLB- MANDARA telah menunjukan keberadaannya sebagai sekolah yang memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan praktis kepada anak Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, dan Tunnadaksa sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta sebagai bekal hidup dan penghidupannya di masyarakat.
Pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan suatu keharusan yang tidak bisa di tawar-tawar lagi sebagai upaya mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional yakni mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh, berkualitas dan mampu bersaing dengan Bangsa-Bangsa lain di dunia. Berbicara tentang kualitas sumber daya manusia yang merupakan hasil dari proses pendidikan mulai yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Oleh karena itu Sekolah Luar Biasa (SLB) perlu memperoleh perhatian yang serius dan proporsional dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Sejalan dengan Gerakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang telah dicanangkan oleh Pemerintah pada tanggal 2 Mei 1984 yang menitik beratkan pada upaya memberikan kesempatan kepada semua siswa usia sekolah untuk belajar termasuk di dalamnya anak-anak penyandang cacat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar